Halaman

Arsip Blog

Kategori

Info (3) Internet (2) Komputer (9) opini (1) Puisi (5)
Sabtu, 10 Juli 2010

MENGAPA BUDAYA KEKERASAN MULAI TUMBUH DI NEGERI KITA?


Ini adalah sebuah opini saya, mungkin opini ini ada benarnya mungkin pula salah.



Indonesia dulu dikenal sebagai negara yang menganut budaya ketimuran, budaya dimana krukunan, kesopanan, dan musyawarah mufakat lebih diutamakan serta anti terhadap kekerasan.



Tapi coba sekarang kita lihat hampir setiap hari terjadi konflik antar kelompok yang cukup meresahkan bagi kita. Tawuran antar pelajar, tawuran antar pemuda desa, hingga perang antar suku kian marak terjadi. Semua itu berawal dari hal-hal yang sepele yang tentunya bisa diselesaikan secara baik-baik. Pertanyaan bagi kita sekarang adalah apkah budaya kekerasan kini mulai tumbuh di negeri tercinta ini?



Mari kita tengok ke dalam dunia pendidikan kita sekarang. Sering kita mendapatkan berita tentang kekerasan di dunia pendidikan, seperti tindakan kekerasan oknum guru kepada siswanya dan juga tindakan kekerasan yang dilakukan oleh senior kepada juniornya.



Gaya militerisme kadang kala diterapkan didalam lingkungan pendidikan yang notabene bukan sekolah kemiliteran. Semisal ketika pada saat Masa Orientasi Siswa (MOS) di SMP ataupun di SMA, sering kita lihat siswa-siswa baru disuruh berpenampilan yang aneh-aneh termasuk barang bawaan yang mereka bawa saat MOS, apakah semua itu ada manfaat besar yang diperoleh?

Siswa baru juga acap kali menerima hukuman yang keras dari para seniornya saat mereka melakukan sedikit kesalahan. Bentakan-bentakan senior mereka terima walaupun sngat menyakitkan. Mungkin mereka akan menyimpan sakit hatinya dan akan membalasnya dikemudian hari.

Di lingkungan kampus yang masih menyelenggarakan OSPEK rata-rata tidak bisa lepas dari gaya militerisme walaupun kampus tersebut bukan kampus study kemiliteran. Hal semacam ini membuka peluang besar terjadinya kekerasan di dalam kampus.



Dari kasus diatas kita bisa melihat ternyata budaya kekerasan sudah dimulai dari lingkungan pendidikan . Ini berakibat budaya kekerasan tertanam pada setiap orang. Mereka lebih suka kekerasan dalam menyelesaikan masalah daripada harus dengan jalan damai. Itulah seabnya mengapa konflik kecil berubah menjadi besar dan tidak jarang berakhir dengan kerusuhan serta pengrusakan.



Apa yang harus kita lakukan sekarang?

Pertama dimulai dari lingkungan keluarga , sebisa mungkin di dalam lingkungan kelurga konflik-konflik ditekan seminimum mungkin, sehingga tercipta suasana lingkungan keluarga yang kondusif, aman, dan tenram. Peran orang tua sengat penting dalam mendidik sikap anak agar tidak menjadi anak yang ugal-agalan dalam hidupnya.

Kedua di lingkungan pendidikan. Sekolah ataupun kampus henaknya menjadi tempat mendidik para siswa agar tahu sopan santun, mempunyai moral yang baik, dan menjadi tempat penggemblengan mental para siswa agar bisa lebih berpikir secara dewasa. Dunia pendidikan hendaknya tidak mengejar kurikulum pelajaran umum saja, tapi mata pelajaran yang menjurus pada pembentukan moral perlu ditingkatkan. Dengan demikian dunia pendidikan akan menghasilkan SDM yang berkualitas namun berakhlak yang bisa membawa negeri kita ini pada kemakmuran.



Semoga cara di atas bisa merubah masyarakat Indonesia menjadi lebih bijaksana dalam menghadapi setiap masalah tanpa harus dengan cara kekerasan. Menjadikan Indonesia lebih tentram adalah keinginan kita bersama.

Mari kita mulai merubah sikap dimulai dari diri sendiri.



By: Aditya Yudhit Irfianto

1 komentar:

indrawan aeolia mengatakan...

menurut sejarahnya Dit dari salah satu dosenq di PTN dulu, OSPEK atau entah apa namanya dulu saat militer masih menguasai sebagian besar aspek kehidupan di negri ini (Orde Baru). Pada saat orientasi itu, para mahasiswa baru khususnya di kampus negri memang ditangani langsung oleh para anggota militer. Selama 3 hari mereka diperlakukan tidak jauh berbeda layaknya para Taruna Akmil, mulai dari rambut yang sama sekali tidak boleh gondrong sampai latihan baris-berbaris dan materi kedisiplinan lainnya. Jadi intinya, kekerasan bukan berasal dari masyarakat sipil. Melainkan disebarkan oleh para mereka yang mempunyai kekuasaan dan kekuatan lebih.

Contact Me

aditya_yudhit

Visitor

>free counters

BANNER